Wednesday 11 March 2015

MANAJEMEN KEUANGAN

Pertemuan 12
MANAJEMEN KEUANGAN

Abdul Rozak, SE., M.Si
PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat : Mempelajari dan menggali berbagai aspek di dunia bisnis. Pemahaman mengenai konsep manajemen keuangan, fungsi keuangan, lingkungan keuangan dan keputusan pendanaan perusahaan/organisasi bisnis.
Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat memahami hal-hal yang berkaitan dengan konsep dasar manajemen keuangan, fungsi keuangan, lingkungan keuangan dan aspek-aspeknya.

PENYAJIAN
Topik : Manajemen Keuangan
Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa dapat menjelaskan mengenai konsep dasar manajemen keuangan, fungsi keuangan, dan aspek-aspek yang terkait didalamnya.
Petunjuk Penggunaan Modul : Bacalah terlebih dahulu uraian materi mengenai pokok bahasan ini, lalu kerjakanlah soal latihan/kuis yang tersedia untuk mereview pembelajaran.
Uraian Materi :
11.1. Konsep Dasar Manajemen Keuangan
Keuangan (finance) adalah fungsi bisnis yang bertanggung jawab untuk mendapatkan dana, mengelola dana dan merencanakan penggunaan dana. Tugas ini secara organisasional dibebankan pada manajer keuangan. Aktivitas yang dijalankan manajer keuangan antara lain adalah “perencanaan keuangan, penganggaran dana, mendapatkan dana, mengendalikan dana, pemeriksaan, pengelolaan pajak dan memberi nasihat atau saran kepada manajemen puncak mengenai masalah keuangan”.
11.2. Tugas Pokok Manajer Keuangan
Keputusan penting yang harus diambil oleh manajer keuangan meliputi tiga hal yaitu “memperoleh dana (keputusan pendanaan), penggunaan dana (keputusan investasi) dan pembagian laba (kebijakan dividen)”. Keputusan investasi akan tercermin dalam sisi aktiva perusahaan sebaliknya keputusan pendanaan dan kebijakan dividen akan tercermin dalam sisi pasiva perusahaan. Keputusan investasi akan mengakibatkan perusahaan memiliki aktiva riil seperti tanah, gedung, mesin, merek dagang dan sebagainya, keputusan pendanaan akan mengakibatkan perusahaan menerbitkan aktiva finansial berupa surat berharga yaitu selembar kertas yang memiliki nilai pasar karena memiliki hak untuk mendapatkan penghasilan seperti saham dan obligasi. Sementara yang terakhir, kebijakan dividen merujuk pada keputusan perusahaan terhadap laba yang diperoleh, apakah sebaiknya dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk dividen ataukah sebaiknya diinvestasikan kembali dalam bentuk laba ditahan untuk membiayai keperluan investasi perusahaan.
11.3. Tujuan Manajemen Keuangan
Agar dapat mengambil keputusan keuangan yang tepat maka seorang manajer keuangan wajib mengetahui tujuan yang ingin dicapai. “Secara normatif tujuan keputusan keuangan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan”. Sedangkan yang dimaksud dengan nilai perusahaan adalah harga yang sanggup dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Apabila perusahaan sudah go public artinya menjual sahamnya di bursa maka nilai perusahaan akan tercermin lewat harga saham. Semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin besar pula kemakmuran yang diterima oleh pemilik perusahaan (bagi perusahaan publik berarti investor).
Perlu dipahami di sini bahwa memaksimumkan nilai perusahan tidak sama dengan memaksimumkan laba per lembar saham (earning per share / EPS) karena dengan hanya memaksimumkan laba saat ini berarti mengabaikan konsep nilai waktu uang dan faktor risiko. Selain itu apabila dipersamakan dengan laba dalam konsep laba akuntansi (dalam laporan rugi/laba) juga kurang tepat. Konsep yang lebih mendekati adalah laba dalam pengertian ekonomi yaitu sejumlah kekayaan yang dapat dikonsumsikan tanpa membuat pemilik kekayaan tersebut menjadi miskin.
11.4. Fungsi Manajemen Keuangan
Fungsi Manajemen keuangan secara garis besar digambarkan dengan memperhatikan peran dalam organisasi, hubungannya dengan ekonomi dan akuntansi, tugas pokok dan tanggung jawab dari manajer keuangan dan peran manajer keuangan dalam Manajemen kualitas total yang akan sedikit dirinci dibawah ini dari berbagai sumber buku manajemen keuangan.
11.5. Organisasi dan Fungsi Keuangan
Ukuran dan pentingnya fungsi manajemen keuangan tergantung dari besarnya perusahaan. Pada perusahaan kecil, fungsi keuangan umumnya dilakukan oleh departemen akuntansi. Setelah perusahaan berkembang, fungsi keuangan lambat laun menjadi suatu departemen terpisah yang dihubungkan langsung kepada Presiden Direktur perusahaan melalui direktur divisi keuangan. Dimana tujuan utama adanya manajemen keuangan adalah untuk bisa mengatur keuangan sehingga bisa memaksimalkan laba perusahaan, adanya suatu nilai lebih perusahaan dengan cara mengoptimalkan dana yang ada untuk kegiatan perusahaan, dan tujuan yang harus dicapai seluruh karyawan dan manajer, yaitu memaksimalkan kekayaan pemegang saham.
Manajemen keuangan dalam perusahaan terbagi dalam dua bagian, yaitu: (Weston&Copeland,1991).
1. “Treasure”, menangani aktivitas pengelolaan dana seperti:
 Mengelola kas  untuk pembiayaan atau pemasukan perusahaan
 Mencari dana  pendanaan perusahaan untuk jangka pendek atau panjang
 Mengelola kredit  jika meminjam dari Bank, maka harus diatur sedemikian rupa sehingga tidak menjadi bumerang yang memberatkan perusahaan
 Membayar dividen  memberikan dividen sesuai bagiannya kepada pemilik saham perusahaan
 Mengasuransikan  asset-asset yang berharga diasuransikan sehingga akan terjamin kelangsungan perusahaan.
 Mengelola dana pensiun  dana pensiun yang terkumpul dari para pegawai dikelola dan dipergunakan untuk kesejahteraan para karyawan pensiun tersebut.
2. “Controller”, menangani aktivitas akuntansi seperti:
 Menyiapkan laporan keuangan  mempersiapkan laporan keuangan per periode tertentu
 Melakukan internal audit  memeriksa apakah ada penyimpangan-penyimpangan keuangan di dalam perusahaan
 Membuat daftar upah/gaji  memberikan atau mentransfer gaji upah sesuai dengan laporan dari sdm
 Melakukan pembukuan  mencatat semua pengeluaran dan pemasukan beserta bukti transaksinya
 Menyiapkan anggaran  menyiapkan dana untuk jangka pendek dan jangka panjang
 Menghitung pajak  menghitung pajak dengan benar sebagai kewajiban perusahaan terhadap negara untuk membayar pajak-pajak.
11.6. Lingkungan Keuangan
Guna memenuhi kebutuhan dananya, perusahaan dapat memanfaatkan jasa lembaga keuangan. Pemilihan lembaga keuangan hendaknya memperhatikan masalah biaya dan jangka waktu sehingga efisiensi pendanaan perusahaan dapat tercapai. Berikut ini adalah pasar finansial dan lembaga keuangan yang ada di Indonesia sebagai sumber penyedia dana yang dapat dipilih perusahaan:
a) Pasar finansial yang merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran terhadap aset finansial, yaitu selembar kertas yang memiliki nilai karena memberikan klaim kepada pemiliknya atas penghasilan atau aset yang dimiliki oleh pihak yang menerbitkan aset finansial tersebut, misalnya: saham, obligasi, opsi, kontrak futures dan sebagainya. Keberadaan pasar ini berfungsi untuk mengalokasikan dana dari pihak yang kelebihan dana kepada pihak yang memerlukan dana. Dalam pasar finansial diperjualbelikan sumber dana jangka pendek dan sumber dana jangka panjang. Sumber dana jangka pendek akan diperdagangkan di pasar uang (money market), misalnya adalah Sertifikat Bank Indonesia, surat berharga pasar uang dan sebagainya. Sedangkan sumber dana jangka panjang akan diperjualbelikan di pasar modal(capital market), misalnya saham, obligasi dan sebagainya.
b) Bank, terdiri dari:
 Otoritas moneter (Bank Sentral / Bank Indonesia)
 Bank Umum, yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran.
 Bank Perkreditan Rakyat yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran.
c) Lembaga pembiayaan. Lembaga penghubung keuangan yang memberi pinjaman kepada individu dan bisnis. Tidak seperti lembaga simpanan, perusahaan pembiayaan tidak menerima simpanan tetapi pembiayan untuk hutang jangka pendek dan jangka panjang.
 Perusahaan sewa guna (leasing)
 Pegadaian
 Perusahaan anjak piutang
11.7. Keputusan Pendanaan Perusahaan
Dalam menjalankan operasionalnya setiap perusahan berskala besar maupun kecil pasti memerlukan dana dengan berbagai alasan, antara lain:
1. Pembiayaan operasional sehari-hari misalnya membayar gaji pegawai, membayar sewa, membayar bunga, pajak dan kewajiban lain yang telah jatuh tempo.
2. Pembiayaan penjualan kredit. Banyak perusahaan menggunakan penjualan kredit sebagai strategi untuk menghadapi tingkat persaingan yang semakin ketat dengan perusahaan lainnya. Pada sistem penjualan kredit, pengeluaran uang (cash outflow) akan mendahului penerimaan uang (cash inflow) dan semakin lama periode pembayaran maka gap antara cash outflow dengan cash inflow semakin besar. Selama menunggu masa pembayaran penjualan kredit tentunya perusahaan harus tetap beroperasi. Oleh karena itulah maka diperlukan sumber dana lain, bukan cash inflow dari penjualan produk. Semakin besar penjualan kredit maka dana yang disediakan juga semakin besar.
3. Pembiayaan persediaan. Ketersediaan produk pada saat yang dibutuhkan merupakan salah satu cara perusahaan dalam memenuhi kepuasan pelanggan. Konsekuensi dari hal ini adalah perusahaan harus memiliki dana yang memadai untuk membeli atau memproduksi dan memelihara persediaan. Semakin besar persediaan maka semakin besar pula dana yang diperlukan, sehingga perusahaan perlu mengetahui tingkat persediaan yang optimal. Salah satu caranya adalah melalui penerapan konsep Just In Time (JIT).
4. Pembelian aset pendukung operasional yang penting bagi kelangsungan hidup perusahaan, misalnya gedung, tanah, peralatan. Pembelian ini biasanya bersifat jangka panjang dan memerlukan dana relatif besar sehingga harus diperhitungkan dengan cermat oleh perusahaan.
Guna memenuhi kebutuhan dananya, perusahaan memiliki berbagai alternatif sumber dana dan metode. Berdasarkan metodenya perusahaan memperoleh dana dengan penyetoran dari dalam perusahaan (internal) maupun meminjam dari pihak lain (eksternal). Sedangkan berdasarkan sumbernya; maka sumber pendanaan perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu:
1. Sumber Dana Jangka Pendek, biasanya berjangka waktu kurang dari satu tahun. Contohnya: kredit dagang, pinjaman lunak perbankan, commercial paper, anjak piutang.
2. Sumber Dana Jangka Panjang yang berjangka waktu lebih dari satu tahun. Contohnya: laba ditahan, saham baru, dan penerbitan obligasi.

No comments:

Post a Comment

SISTEM INFORMASI PEMASARAN

1. PENDAHULUAN Materi dalam modul kali ini masih berkaitan dengan pembahasan di modul yang sebelumnya. Suatu perusahaan dapat bertahan dan...