Wednesday 11 March 2015

BISNIS DAN LINGKUNGAN BISNIS

Pertemuan 1
BISNIS DAN LINGKUNGAN BISNIS
Abdul Rozak, SE., M.Si

PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat : Mempelajari dan menggali berbagai aspek di dunia bisnis, pengenalan awal bagaimana konsep, ruang lingkup, maksud & tujuan dari bisnis itu sendiri serta sistem ekonomi yang melingkupinya pada berbagai lingkungan bisnis.
Tujuan Instruksional Umum : Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat menjelaskan mengenai konsep dasar bisnis, ruang lingkup serta maksud&tujuan dari bisnis. Ditambah dengan adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya berdasarkan lingkungan eksternal dan internal perusahaan serta bagaimana seharusnya bisnis dikelola secara baik.
Relevansi : Mata kuliah ini sebagai pembuka pengetahuan mengenai suatu bisnis dan bagaimana menjalankannya, serta pengantar materi ke mata kuliah lain yang berhubungan dengan bisnis manajemen.

PENYAJIAN
Topik : Bisnis dan Lingkungan Bisnis
Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa dapat menjelaskan mengenai bisnis dan lingkungannya secara komprehensif.
Petunjuk Penggunaan Modul : Bacalah terlebih dahulu uraian materi mengenai pokok bahasan ini, lalu kerjakanlah soal latihan yang tersedia untuk mereview pembelajaran.
Uraian Materi :
Pengetahuan manusia terus berkembang mengikuti masanya yang ada, dimana masa itu akan diikuti oleh terciptanya teknologi baru yang mempermudah kehidupan manusia ke arah lebih baik. Kehidupan manusia ke arah yang lebih baik akan mengakibatkan kebutuhan dan keinginan manusia terhadap semua keperluan untuk hidup akan meningkat, baik primer maupun sekunder. Namun seiring dengan kebutuhan yang meningkat, baik dalam bentuk barang atau jasa, manusia tidak bisa selalu memenuhinya sendiri secara langsung. Ada tahapan yang harus mereka lakukan, mungkin dengan cara barter ataupun jual beli secara langsung(tunai) ataupun dengan cara lainnya. Aktivitas yang disebutkan itulah dinamakan bisnis, dimana terjadi saling interaksi diantara manusia guna pemenuhan kebutuhan yang pada akhirnya akan memperoleh keuntungan(laba) dari aktivitas tersebut.
¡§Dalam ilmu ekonomi, bisnis merupakan suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan. Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan. Kata "bisnis" sendiri memiliki tiga penggunaan, tergantung skupnya ¡X penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha, yaitu kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba atau keuntungan. Penggunaan yang lebih luas dapat merujuk pada sektor pasar tertentu, misalnya "bisnis pertelevisian." Penggunaan yang paling luas merujuk pada seluruh aktivitas yang dilakukan oleh komunitas penyedia barang dan jasa. Meskipun demikian, definisi "bisnis" yang tepat masih menjadi bahan perdebatan hingga saat ini¡¨(http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis - 030713).
Banyak kegiatan dilakukan oleh masyarakat memerlukan pengelolaan yang efektif dan efisien. Pada dasarnya, organisasi yang mengelola kegiatan masyarakat dapat dibedakan menjadi organisasi profit(bisnis) dan organisasi non profit. Kegiatan non profit berorientasi pada tujuan sosial dan tidak mencari keuntungan secara finansial. Contoh organisasi non profit adalah LSM, LBH, dan sebagainya.
Kegiatan bisnis merupakan proses kegiatan oleh individu atau kelompok melalui proses penciptaan, pertukaran kebutuhan dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan khususnya secara finansial. Organisasi bisnis merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai subsistem baik input, proses, dan output. Organisasi bisnis juga tidak dapat dipisahkan dari sistem yang lebih besar, berupa sistem ekonomi yang berkembang secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhinya.
Dalam organisasi bisnis terdapat stakeholder yaitu pihak yang secara langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan suatu organisasi. Stakeholder primer merupakan pihak yang secara langsung dipengaruhi oleh kebijakan, ataupun aktivitas organisasi. Sedangkan stakeholder sekunder merupakan pihak yang tidak secara langsung terpengaruh dalam kegiatan organisasi.

1.1. Pihak-Pihak dalam Pengelolaan Bisnis
Berdasarkan tingkat kepentingan dan keterlibatan dalam aktivitas bisnis, SDM yang terlibat dalam bisnis dikategorikan menjadi:
1. Pemilik modal
Pihak-pihak yang menyediakan dana sehingga kegiatan operasional dan aktivitas organisasi dapat berjalan dengan lancar.
2. Manajer
Orang-orang yang memiliki tanggung jawab untuk menjalankan dan mengelola organisasi bisnis sehingga akan mencapai tujuan yang direncanakan oleh pemilik modal.
3. Tenaga kerja
Merupakan pengelola proses produksi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk yang berkualitas.
4. Konsumen
Konsumen merupakan pengguna produk yang dihasilkan oleh organisasi bisnis. Konsumen merupakan kelompok potensial yang akan menggunakan produk atauun jasa yang ditawarkan oleh organisasi bisnis.

1.2 . Maksud dan Tujuan Bisnis
Bisnis tidak hanya bermaksud untuk memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen. Ada beberapa tujuan yang biasanya ingin dicapai suatu organisasi bisnis, yaitu:
„h Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen
Contohnya produk sepeda motor untuk sarana transportasi yang mudah dan fleksibel
„h Keuntungan usaha
Semua organisasi bisnis menginginkan keuntungan secara finansial atas usaha yang mereka lakukan.
„h Pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan
Contoh organisasi bisnis dengna tujuan ini adalah PT Perhutani yang melakukan Reboisasi dan penghijauan untuk kelestarian usaha di masa datang
„h Mengatasi berbagai risiko
Contoh usaha ini adalah biro jasa keamanan, lembaga asuransi
„h Tanggung jawab sosial
Banyak usaha yang mulai peduli terhadap lingkungan sosial selain mengejar keuntungan. Contohnya produk mobil ramah lingkungan, produk plastik daur ulang.

1.3. Tingkatan Partisipasi Bisnis
Ada beberapa tingkatan partisipasi bisnis dalam lingkungan ekonomi global, yaitu:

1. Domestik
Organisasi bisnis terbatas pada lingkungan local dan belum memasarkan ke luar negri sehingga masih terbatas dalam satu negara.

2. Internasional
Seiring perkembangan usaha dan mulai jenuhnya pasar domestik sebagai akibat ketatnya persaingan, organisasi bisnis dapat memperluas pangsa pasar ke negara lain yaitu memasuki pasar internasional.

3. Multinasional
Perusahaan internasional yang membangun pabrik diluar negri akan memasuki fase perusahaan multinasional jika dia memiliki sejumlah pabrik di berbaga negara yang berbeda. Tujuannya untuk memaksimalkan perpaduan biaya produksi yang murah dengan biaya distribusi yang murah.

4. Global
Seiring dengan banyaknya perusahaan global, maka beberapa perusahaan mulai memilih suatu lokasi pabrik diberbagai negara dan melakukan sinergi antar pabrik untuk memproduksi produk secara efektif, efisien dan fleksibel.

1.4. Sistem Ekonomi di Dunia

1.4.1. Sistem Ekonomi dan Faktor Produksi
Sistem ekonomi merupakan sistem negara untuk mengalokasikan sumber daya ke berbagai warganegaranya, baik individu maupun organisasi. Selain itu sistem ekonomi juga dapat diartikan sebagai suatu cara yang dilakukan sekelompok orang (negara) untuk mengatasi beberapa persoalan seperti: Barang apa yang seharusnya dihasilkan Bagaimana cara menghasilkan barang itu Untuk siapa barang tersebut dihasilkan atau bagaimana barang tersebut
didistribusikan kepada masyarakat.
Sistem ekonomi dapat dibedakan menurut kepemilikan dan atau pengendalian terhadap sumberdaya. Sumberdaya seringkali disebut sebagai faktor produksi. Faktor produksi diartikan sebagai sumberdaya yang digunakan dalam produksi barang dan jasa, paling tidak ada 4 faktor produksi, yaitu:

1. Tenaga Kerja (sumberdaya manusia)
Diartikan sebagai kemampuan fisik dan mental orang-orang pada saat mereka memberikan kontribusi pada produksi dalam perekonomian. Sebagai contoh, sebuah perusahaan keuangan (perbankan) mempekerjakan 200 orang karyawan dalam satu unit kerja (cabang). Diantara 200 karyawan tersebut terdapat beberapa orang yang merupakan tenaga kerja terampil dan terdidik, seperti software enginers, treasury, marketing funding/lending maupun analis kredit.

2. Modal
Diartikan sebagai dana yang dibutuhkan untuk menciptakan dan menjalankan perusahaan/bisnis. Dalam hal ini modal tidak hanya berupa dana/uang tunai saja, tapi dapat juga berupa surat berharga, seperti saham, maupun obligasi.

3. Wirausahawan
Merupakan individu yang menanggung risiko dan peluang yang ditimbulkan oleh penciptaan dan pengoperasian bisnis baru.

4. Sumber daya (sumber daya fisik dan sumber daya informasi)
Sumberdaya fisik merupakan hal-hal berwujud yang digunakan organisasi dalam melaksanakan bisnis mereka. Sumberdaya tersebut meliputi sumberdaya alam dan bahan baku, fasilitas perkantoran dan produksi, serta peralatan lain yang mendukung. Sedangkan sumberdaya informasi adalah data atau informasi lain yang digunakan dalam bisnis.

1.4.2. Jenis Sistem Ekonomi
Jenis sistem ekonomi yang berbeda akan mengelola faktor-faktor produksi dengan cara-cara yang berbeda pula. Pada beberapa sistem, kepemilikannya bersifat pribadi, ada pula yang faktor produksinya dimiliki pemerintah. Berikut ini merupakan jenis-jenis sistem perekonomian:

1. Sistem Ekonomi Terpimpin
Sistem ekonomi terpimpin didefinisikan sebagai perekonomian yang mengandalkan pemerintah terpusat untuk mengendalikan semua atau sebagian besar faktor produksi dan untuk membuat semua atau sebagian besar keputusan produksi dan alokasi. Dua bentuk paling mendasar dari sistem perekonomian terpimpin adalah komunisme dan sosialisme.
Sistem ekonomi komunis adalah sistem ekonomi yang penggunaan faktor produksi dikendalikan oleh pemerintah. Tanah, tenaga kerja, modal yang dimiliki oleh pemerintah dan kewirausahaan disediakan oleh pemerintah. Semua keputusan-keputusan ekonomis diambil oleh pemerintah, misalnya mengenai produksi, distribusi, konsumsi dan kepemilikan. Dalam hal ini pasar (penawaran, permintaan dan persaingan) tidak mempunyai kekuatan untuk memengaruhi sistem.
Sistem ekonomi sosialis adalah sistem ekonomi yang kepemilikan sebagian besar bisnis ada ditangan perseorangan (swasta), tetapi pemerintah mengendalikan pengoperasian dan pengaturan industri-industri tertentu. Pemerintah dalam hal ini akan memegang kendali industri-industri tersebut, dimana barang dan jasa yang dihasilkan digunakan oleh masyarakat luas. Contoh industri-industri yang dikendalikan pemerintah: pertambangan, transportasi, komunikasi, kesehatan, maupun perusahaan milik negara. Sistem ekonomi ini dilandasi oleh falsafah kolektifisme dan organisme.

Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis adalah :
a. Negara sangat berkuasa dalam pemilikan bersama (kolektivitas) semua faktor produksi.
b. Produksi dilakukan sesuai dengan kebutuhan (production for needs).
c. Perencanaan ekonomi (economic planning) dilakukan oleh negara.
d. Negara bertindak sebagai penentu harga

2. Sistem Ekonomi Pasar
Sistem ekonomi pasar adalah perekonomian di mana individu-individu mengendalikan keputusan produksi dan alokasi melalui penawaran dan permintaan. Asumsi dasar yang dipakai dalam sistem perekonomian ini adalah: liberalisme, individualisme, rasionalisme atau intelektualisme, materialisme dan humanisme.
Ciri-ciri sistem ekonomi pasar :
a. Penjaminan atas hak milik perseorangan
b. Mementingkan diri sendiri (self interest)
c. Pemberian kebebasan penuh
d. Persaingan bebas (free competition)
e. Harga sebagai penentu (price system)
f. Peran negara minimal

3. Sistem Ekonomi Campuran (Mixed Market)
Sebagian besar negara mengandalkan beberapa bentuk perekonomian campuran, yang menonjolkan sifat-sifat baik perekonomian kapitalis maupun sosialis. Welfare state adalah suatu negara yang ingin menciptakan demokrasi seluas-luasnya kepada rakyatnya dengan menghapuskan kemiskinan struktural.
Tindakan yang dilakukan negara dalam sistem perekonomian ini :
a. Pengeluaran pemerintah untuk pembelian barang dan jasa yang digunakan untuk operasional negara. Dalam hal-hal tertentu, tindakan ini dilakukan untuk mendistribusikan pendapatan.
b. Penarikan pajak, biasanya yang dikenakan pajak progresif sehingga semakin besar kekayaan seseorang maka semakin besar pula harta yang diberikan kepada negara. Pajak ini digunakan untuk melakukan tindakan yang ketiga.
c. Subsidi diberikan kepada para pihak yang membutuhkan sehingga kemiskinan struktural dapat diselesaikan dan distribusi pendapatan dapat terjadi.

1.5. Lingkungan Bisnis
Adalah keseluruhan hal-hal atau keadaan di luar badan usaha atau industri yang mempengaruhi kegiatan organisasi. Lingkungan bisnis meliputi lingkungan ekonomi, teknologi, sosial-budaya.

1.5.1. Lingkungan Ekonomi
Lingkungan ekonomi merujuk pada kondisi sistem ekonomi tempat perusahaan tertentu beroperasi. Kondisi ekonomi merefleksikan kondisi bisnis nyata. Apabila terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi maka konsumsi dan permintaan cenderung meningkat, sebaliknya pertumbuhan ekonomi yang menurun mengakibatkan konsumsi
dan permintaan menurun. Besaran sensitifitas atas pertumbuhan ekonomi tiap-tiap industri berbeda. Perusahaan sebagai bagian dari lingkungan ekonomi perlu mencermati situasi dan kondisi ekonomi. Manajemen perlu bersikap antisipatif terhadap peluang dan ancaman lingkungan makro khususnya lingkungan ekonomi. Ada beberapa faktor ekonomi yang perlu diperhatikan perusahaan karena akan berpengaruh terhadap jalannya bisnis. Faktor ekonomi tersebut adalah:
a) Produk Domestik Bruto dan Produk Nasional Bruto
b) Tingkat pengangguran
c) Inflasi
d) Suku bunga

1.5.2. Lingkungan Teknologi
Pengertian teknologi merujuk pada semua cara yang digunakan perusahaan untuk menciptakan nilai bagi konstituen mereka, termasuk pengetahuan manusia, metode kerja, peralatan fisik, elektronik dan komunikasi. Terdapat dua kategori umum dari teknologi yang berhubungan dengan bisnis:
a) Teknologi produk dan jasa
b) Teknologi proses bisnis

1.5.3. Lingkungan Sosio-Budaya
Lingkungan sosial mencakup kebiasaan, adat istiadat, nilai, dan karakteristik demografik dari masyarakat dimana sebuah organisasi beroperasi. Proses sosio-budaya menentukan barang dan jasa serta standar perilaku bisnis yang dihargai dan diterima masyarakat.
Pilihan dan selera pelanggan bervariasi sepanjang dan dalam batas-batas nasional. Pilihan dan selera pelanggan sangat bervariasi dalam Negara yang sam dan dapat berubah-ubah sepanjang waktu (cara memilih gaya, warna dan selera berubah-ubah sepanjang musim). Faktor sosio-budaya juga mempengaruhi bagaimana perasaan pekerja tentang pekerjaan dan organisasi mereka. Dalam beberapa budaya pekerjaan membawa makna sosial yang penting, ditempat lain pekerjaan hanyalah sarana untuk satu tujuan dan orang hanya memperhatikan soal upah dan keamanan kerja

1.6. Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Seringkali kita mendengar berbagai media mengupas permasalahan tanggungjawab sosial perusahaan serta etika bisnis. Kasus-kasus yang sering timbul biasanya terkait dengan pelanggaran atau minimnya kepedulian perusahaan terhadap persoalan tanggungjawab dan etika bisnis. Sebuah perusahaan bergerak karena beraksinya sumber daya manusia bersama-sama sumberdaya yang lain. Agar aksi manajemen perusahaan berjalan selamat perlu memperhatikan etika bisnis dan tanggung jawab sosial. Etika dan tanggung jawab sosial merupakan petunjuk perusahaan agar
dalam bekerja tidak bertabrakan dengan pemegang kepentingan perusahaan, seperti pelanggan, pemerintah, pemilik, kreditur, pekerja dan komunitas atau masyarakat. Hubungan yang harmonis dengan pemegang kepentingan akan menghasilkan energi positif buat kemajuan perusahaan. Tanggungjawab sosial adalah suatu keyakinan bahwa keputusan-keputusan bisnis harus dibuat dan dilaksanakan dalam batasan pertimbangan-pertimbangan sosial dan ekonomi.

1 comment:

SISTEM INFORMASI PEMASARAN

1. PENDAHULUAN Materi dalam modul kali ini masih berkaitan dengan pembahasan di modul yang sebelumnya. Suatu perusahaan dapat bertahan dan...