Total Quality Management
adalah suatu approach dalam
menjalankan sebuah perusahaan atau organisasi dengan melakukan peningkatan
kualitas pada proses, produk, dan pelayanan untuk mengoptimalkan daya saing
perusahaan atau organisasi tersebut. Tujuan dari Total Quality Management ini
adalah untuk memastikan konsumen puas dengan barang atau jasa yang diberikan,
serta memastikan tidak ada pihak yang mengalami kerugian.
Total Quality Management merupakan suatu
sistem managemen modern yang berusaha memperbaiki kualitas dengan mengikuti
arus perkembangan zaman yang berefek terhadap perubahan. Dasar dari TQM
sangatlah sederhana, yaitu mencari cara terbaik agar dapat bersaing terdepan
dalam persaingan global dengan mengeluarkan kualitas yang terbaik. Oleh karena
itu, Total Quality Management (TQM) merupakan sebuah teori ilmu manajemen yang
menuntut seorang yang tergabung didalam perusahaan atau organisasi untuk
melakukan gugus kendali mutu secara continue dan tertuju pada pencapaian kepuasan konsumen atau
pelanggan. Menurut sebuah blog yang kutipannya diambil dari sebua buku,
definisi TQM adalah: “sistem manajemen yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan (customer satisfaction) dengan kegiatan yang diupayakan benar sekali
(right first time), melalui perbaikan berkesinambungan (continous improvement)
dan memotivasi karyawan “ (Kid Sadgrove, 1995)
Sebenarnya konsep Total Quality Management (TQM)
telah dikembangkan sejak lama, pertama kali dikembangkan pada tahun 1950-an
oleh seorang ilmuwan Amerika Serikat yang bernama Dr.W.Edwards Deming, dalam
rangka improvement mutu
dari produk dan jasa yang dihasilkan banyak industri di Amerika Serikat.Pada
waktu itu, konsep TQM tidak begitu mendapatkan antusias dari orang orang
di Amerika, sampai pada akhirnya Dr. Deming dikirimkan untuk bertugas ke Jepang
bersama sejumlah tenaga AS lainnya dalam rangka membawa pengaruh barat ke
Jepang. Ketika di Jepang, ia mengadakan beberapa diskusi dan seminar tentang
prinsip efisiensi industri dan diikuti oleh 45 CEO dari perusahaan –
perusahaan di Jepang. cara serius oleh 45 orang CEO dari perusahaan-perusahaan
di Jepang. Dalam diskusi tersebut Dr. Deming mengemukakan 4 hal penting:
-
Sebuah organisasi bisnis harus mengetahui dan tanggap terhadap kebutuhan pelanggannya.
Tanpa pelanggan, berarti tidak akan ada pesanan, dan tanpa pesanan berarti
tidak akan ada pekerjaan.
-
Pentingnya melakukan survei terhadap kebutuhan-kebutuhan dan harapan pelanggan.
-
Pengelolaan Sumber Daya Manusia.
-
Menciptakan keinginan untuk melakukan perbaikan secara terus menerus.
Keempat hal yang diberikan Dr. Deming kemudian
diimplementasikan oleh bangsa Jepang sehingga berdampak positif untuk membangun
kembali perekonomian dan perindustrian Jepang yang hancur karena perang dunia
ke II.
Didalam TQM, terdapat 8 elemen yang harus
diterapkan agar suatu orgaisasi sukses. 8 elemen tersebut adalah :
1.
Etika
2.
Integritas (kejujuran)
3.
Kepercayaan
4.
Pelatihan (training)
5.
Kerja tim (team work)
6.
Kepemimpinan (leadership)
7.
Penghargaan (recognition)
8.
Komunikasi
TQM diciptakan untuk yang menjadikan mutu
sebagai pendorong kepemimpinan, desain, perencanaan, dan inisiatif perbaikan.
Oleh karena itu, TQM membutuhkan bantuan dari kedelapan elemen di atas.
Elemen-elemen ini dikelompokkan ke dalam empat bagian berdasarkan fungsinya.
Keempat bagian tersebut adalah:
I. Pondasi : etika, integritas dan kepercayaan
II. Batu Bata : pelatihan, kerja tim, dan
kepemimpinan
III. Campuran Semen Pengikat: komunikasi
IV. Atap: Penghargaan
Total Quality Management (TQM) mengacu pada
peningkatan kualitas mulai dari produsen, distributor, hingga konsumen. Ada
beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan berkualitas, yaitu :
-
Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan
-
Kualitas meliputi produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan
-
Kualitas adalah kondisi yang selalu berubah sesuai zaman
-
Kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
TQM memiliki banyak manfaat bagi pelanggan,
institusi, maupun bagi staf organisasi.
Manfaat TQM bagi
pelanggan :
-
Berkurangnya resiko memiliki masalah dengan produk atau pelayanan.
-
Pelanggan mendapatkan perhatian yang lebih.
-
Terjaminnya kepuasan pelanggan.
Manfaat TQM bagi
institusi :
-
Adanya perubahan kualitas produk dan pelayanan
-
Staf akan lebih termotivasi untuk bersaing meningkatkan kualitas
-
Akan lebih produktif
-
Penurunan biaya
-
Menurunnya produk yang mengalami defect
-
Permasalahan dapat diselesaikan dengan cepat.
Manfaat TQM bagi staf
Organisasi :
-
Pemberdayaan
-
Lebih mempunyai kapabilitas dan memiliki skill yang berkualitas
-
Diharagai dan diakui kinerjannya
Manfaat lain dari implementasi TQM yang mungkin
dapat dirasakan oleh institusi di masa yang akan datang:
-
Menciptakan intuisi sebagai motivator bukan follower
-
Membantu terbentuknya tim work
-
Membuat institusi peka terhadap kebutuhan pelanggan
-
Membuat institusi lebih mudah beradaptasi terhadap perubahan seiring
perkembangan
-
Hubungan antara staf departemen yang berbeda lebih mudah
Ada beberapa konsep program TQM yang efektif
dalam penerapannya, hal tersebut adalah :
1.
Perbaikan
berkesinambungan
2.
Six Sigma
3.
Pemberdayaan pekerja
4.
Benchmarking
5.
Just-in-time (JIT)
6.
Konsep Taguchi
7.
Pengetahuan perangkat
TQM
Hal tersebut dapat diterapkan dalam sebuah
perusahaan atau organisasi, mengingat TQM pada masa kini memiliki peran yang
cukup besar.
How to make money from betting on football - Work Tomake Money
ReplyDeleteIf https://octcasino.com/ you're having worrione problems finding a winning bet online for the day of your choosing, then there are worrione.com plenty apr casino of opportunities available right here. งานออนไลน์